Percaya
dan Yakin harus kita bedakan, saya belum bisa
memberikan definisi yang jelas, hanya ciri-cirinya saja. Yaitu bila sesuatu
sesuai dengan logika kita, maka kita dapat mempercayainya. Sedang bila kita
telah mengalami sesuatu melalui ke-enam indera kita maka kita dapat
meyakininya. Contoh yang ekstrim adalah bila seseorang yang tinggal dipesisir
pantai berkata bahwa ia tidak bisa berenang, biasanya kita cenderung tidak percaya karena tidak sesuai
dengan logika kita. Namun bila orang tersebut kita ajak kekolam renang dan kita
ceburkan kekolam renang lalu alhasil yang bersangkutan tewas karena tenggelam,
maka kita menjadi yakin bahwa memang
dia tidak bisa berenang.
Tingkat
keyakinan seseorangpun dapat di bagi beberapa macam antara lain:
-Haqqul
yaqin : sangat yakin,karena anda merasakan,mengalami sendiri
-Ainul yaqin : yakin ,karena anda menyaksikan dengan
mata kepala
-cukup
yakin : karena anda mendengar dari orang
yang tidak mungkin berbohong..dll
Percaya dan Yakin tentang hal gaib
Bagi
mereka –aliran matrialisme dan sejenisnya- persoalan metafisika: konsep Tuhan,
konsep wahyu, akhirat, roh, alam barzah, malaikat, surga, konsep neraka dan
sebagainya bukanlah sesuatu yang ilmiah. Kepercayaan terhadap alam gaib atau
metafisika dianggap sebagai ilusi dan khurafat belaka. Misalnya saja, seorang tokoh
psikoanalisis Barat-Modern, Sigmund Freud (w. 1939), mengatakan bahwa
kepercayaan kita terhadap alam gaib atau metafisika dianggap sebagai ilusi atau
khurafat belaka
Dalam Islam yang menerima konsep wahyu –selain
kaun- sebagai sumber ilmu pengetahuan dan membangun visi metafisisnya melalui
wahyu, menilai pembahasan metafisika sebagai kerja ilmu dan hasilnya pun, kalau
dilakukan dengan metode yang benar, dianggap sebagai pengetahuan ilmiah.
Kenapa pengetahuan tentang Alam Gaib yang
berdasarkan informasi wahyu dianggap pengetahuan ilmiah atau argumentatif?
Yah, karena proses seorang muslim menuju pada
keyakinan untuk menerima sepenuh hati, apapun hal gaib yang datang dari Allah
Saw. sangat ilmiah, argumentatif dan dibangun diatas landasan dalil rasional-aksiomatik.
Misalnya. setelah melakukan pengembaraan intelektual serius atas fenomena alam
semesta dengan pendekatan dalil-dalil rasional-aksiomatik lewat teori-teori
yang sering kita temukan dalam diktat kuliah ilmu kalam atau tauhid kita,
misalnya, istihalah at-tasalsul wa ad-dawr, istihalh at-tarjih bila al-murajih,
talazum al-bayin bi al-ma’na al-khas dan qanun ‘iliyah), hingga akhirnya
terbersitlah sebuah keyakinan dan keimanan dalam hatinya akan wujud Allah Swt
sebagai Dzat pencipta dan pengatur alam semesta, juga berstatus wajibul wujud
dan MahaKuasa.
Sebagai konsekuensi logisnya, dia harus
menerima apapun yang difirmankan atau diberitakan Allah Swt, termasuk soal
gaib. Walaupun akal dan kemampuan intelektual manusia tak mampu mencernanya
-karena urusannya berkaitan dengan dunia gaib. Penerimaan atas konsep
metafisikaNya yang diambil dari al-Qur’an dan “Sunah”, dianggap sebagai
pengetahuan ilmiah karena datang dari Dzat MahaKuasa dan diinfokan melalui
metodologi periwayatan atau penuturan yang sangat canggih, terpercaya dan
berujung pada satu kesimpulan bahwa berita-berita seputar alam metafisik –dan
yang lainnya- ini benar adanya karena betul-betul datang dari Dzat yang Maha
Agung dan Berkuasa.
Banyak yang tidsak percaya bahwa hal hal ghaib
seperti hantu, roh dan sukma serta hal hal ganjila lain tidak dipercaya dalam
kehidupan sehari hari, namun itu sangat tidak masuk akal karena kita
berinteraksi dengan hal ghaib itu sendiri.salah satu contoh ..saat ini anda sedang melakukan suatu
pekerjaan yang berhubungan dengan hal gaib yaitu internet,di mana anda bisa
keliling dunia hanya dalam hitungan detik !!!
Konsep Rukun Iman sebagai panduan Kehidupan
Iman adalah persaksian kita dengan hati, yang
diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan. Iman yang telah
merasuk ke dalam hati akan terungkap dalam amalan jasmani. Iman yang belum
masuk ke hati, tidak akan memberi pengaruh kebaikan pada tubuh.
Firman Allah, “Kami belum beriman, tetapi
katakanlah kamu telah Islam, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu.” (Al
Hujurat: 14). Karena iman bersifat yakin, bukan khayalan dan angan-angan.
Rukun
Iman itu ada 6, yaitu:
1.
Beriman kepada Allah
2.
Beriman kepada para malaikat
3.
Beriman kepada kitab-kitab
4.
Beriman kepada para Rasul
5.
Beriman kepada takdir baik dan buruk datangnya dari Allah semata
6.
Beriman kepada hari Kiamat.
Tanda-tanda
keimanan antara lain:
a.
Meridhoi Allah dan agama-Nya
b.
Merasa selalu bersama Allah
c.
Gembira dalam kebaikan
d.
Bertambah baik akhlaknya
e.
Bertambah baik mu’amalahnya
f.
Senantiasa menghasilkan manfaat
g.
Bertambah erat persaudaraan
h.
Bertambah lembut
Doa dan kaitannya dengan keimanan
Iman
Kepada Allah
Dengan Ijmal : “Kita meyakini, bahwa Allah itu
tidak ada bandingannya, Allah memiliki segala sifat-sifat ketuhanan dan
kesempurnaan, serta Maha Suci dari sifat-sifat kekurangan, kelemahan,
kerendahan, dan sebagainya.”
Dengan Tafshil: “Kita meyakini bahwa Allah itu
Ada, Allah itu kekal, berlainan dengan sekalian makhluk, berdiri sendiri,
Tunggal, Berkuasa, Berkemauan, Mengetahui, Hidup, Mendengar, Melihat,
Berkata-kata.”
Sifat Jaiz Allah, antara sifat wajib dan sifat
mustahil, bersifat mungkin. Jika Dia suka, Ia berbuat, dan jika tidak suka, Ia
tidak perbuat. Jika Ia tidak berbuat, tidak siapapun yang dapat memaksa, dan jika
ia berbuat, tidak ada siapapun yang dapat menghalangi.
Allah yang mengatur urusan segala makhluk,
memerintah, melarang, mencipta, memberi rizki, mematikan, menghidupkan,
memuliakan , menghinakan, mengganti siang dan malam, hari demi hari, menaikkan
suatu pemerintahan dan menurunkannya, kekuasaan meliputi alam semesta. Ilmu-Nya
meliputi segala sesuatu dan mampu membilang segala sesuatu, perndengaran-Nya
mencakup berbagai suara dan tidak ada sesuatu yang menyamai dan menyerupai-Nya,
bahkan Dia dapat mendengar suara hiruk-pikuk dalam perbedaan bahasa,
pendengaran-Nya tidak dapat terganggu dengan pendengaran yang lain, tidak
menjadi rancu karena banyak masalah, tidak jemu walaupun disibukkan dengan
permintaan orang-orang yang berhajat. Penglihatan-Nya meliputi segala sesuatu
yang tidak nampak, tidak ada yang tersembunyi dalam pandangan Allah, sehingga
Dia dapat melihat langkah-langkah semut hitam yang berjalan di tengah padang
pasir yang terbentang luas pada kegelapan malam.
Doa sebagai kebutuhan hidup
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
…” (QS. Ar-Ra’d 11). Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS Ghaafir
60). Doa adalah ibadah yang wajib kita tunaikan. Tapi ia sekaligus juga
merupakan kebutuhan asasi kita. Disatu sisi karena ia sebagai bukti pengakuan
akan kekurangan, kelemahan dan keterbatasan diri kita sebagai hamba yang fakir
dan selalu butuh kepada Dzat Yang Maha Kaya, Allah Ta’ala (sehingga hanya orang
sombong saja yang tidak mau meminta, memohon dan berdoa). Dan disisi lain doa
juga sebagai salah satu solusi jitu, jalan keluar terbaik dan sarana perlepasan
termanjur dari berbagai himpitan kebutuhan, persoalan dan problematika hidup.
Macam macam jenis doa
Dalam islam doa doa tersebut sangatlah banyak
meliputi seluruh sendi kehidupan,mulai dari doa akan tidur,masuk kamar
mandi,doa akan makan,setelah makan,berangkat kerja ,sampai tidur lagi.
Karena begitu banyak doa doa yang ada di dalam
agama islam sehingga untuk mempermudah saya mencoba mengelompokan doa doa
tersebut dalam 3 kelompok besar :
1.Doa Pembuka pintu rezeki
Yaitu doa doa yang bertujuan agar rejeki yang
diberikan menjadi lebih bermanfaat dan mendapat berkah bagi diri anda,keluarga
anda,maupun lingkungan di mana anda tinggal.
2.Doa Pengasihan
Yaitu doa doa yang bertujuan agar orang yang
bergaul dengan anda jadi lebih simpati,suka,jatuh cinta bahkan ada sebagian
yang agak ekstrim sehingga orang yang terkena pengaruhnya bisa tergila gila.
3.Doa pelindung diri
Yaitu doa doa yang bertujuan untuk melindungi
diri anda,keluarga anda bahkan ada sebagian doa pelindung yang mampu memberikan
perlindungan untuk sebuah kampung,dari serangan/gangguan baik dari sesama jenis
manusia maupun dari gangguan jenis
makhluk gaib.
Sistem Pengijazahan
“Sampaikanlah walau hanya satu ayat”,adalah
sebuah hadist Nabi yang ditujukan kepada orang orang yang mengetahui sesuatu
yang bermanfaat agar menyampaikannya kepada umat supaya orang yang belum
mengetahui bisa mengambil manfaat juga.
Begitu juga dengan doa doa ,secara umum kita
“wajib”menyampaikan sebuah doa agar orang lain bisa mengambil manfaatnya juga.
Pemberian ijazah ini bisa kita kategorikan 2
macam:
1.IJAZAH UMUM
2.IJAZAH KHUSUS
Pemberian ijazah umum biasanya dilakukan untuk
doa doa yang sering di dapati,dan tidak berdampak terhadap orang lain.
Pemberian ijazah Khusus di berikan terhadap doa doa tertentu biasanya:
-Khasiat dari doa tersebut mengarah ke ilmu
kesaktian ( untuk menghindarkan ilmu tersebut di amalkan oleh anak anak di
bawah umur)
-Dalam pengamalan doanya memerlukan syarat dan
tatacara serta adab tersendiri
-Doa tersebut mampu memberikan mudharat bahkan
kebinasaan bagi orang yang terkena pengaruhnya
-Doa tersebut hanya di ijinkan digunakan saat
saat tertentu.
-Mahar yang di berikan biasanya diberikan lagi
kepada fakir miskin maupun anak anak yatim dalam bentuk sedekah.
Karena beberapa hal diatas maka di blog saya
ini ada sebagian doa yang saya ijazahkan dengan menggunakan “Mahar”,Dengan harapan agar doa
tersebut benar benar di ijazahkan kepada orang yang sudah dewasa bukan pada
anak anak yang kebetulan mampir di blog saya.bukan sekali kali maksud saya
untuk “mengkomersilkan sebuah doa”,saya hanya tidak ingin memberikan sebuah “senjata tajam”kepada anak anak karena
disamping bisa membahayakan dirinya juga bisa membahayakan orang lain.
Salah satu contoh:
Amalan
Kaf 40,saya hanya mengijazahkan versi pendeknya saja karena saya kuatir kalau
versi panjangnya di salah gunakan.
Kaf 40 versi
panjang di tambah sebuah doa yang bernama Gerangsang api neraka lalu di amalkan
oleh seorang teroris maka sulit dibayangkan apa yang akan terjadi.orang yang
mengamalkannya akan berani menembus hujan peluru (karena kebal dan
keberaniannya lebih mengarah kepada Nekat)..
Sekian dulu dari saya semoga ini semua bisa
bermanfaat bagi kita semua...amiin
Wasalam
Fathul ahadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar