Allah menciptakan makhluk yang esensial hanya 3
macam yakni manusia, jin dan malaikat. Sebagaimana disebutkan
dalam sebuah hadits bersumber dari Muhammad ibn Rafi’ dari Abd Razak.
قال رسول الله صلى الله عليه و
سلم : خلقت الملائكة من نور و خلق الجان من مارج من نار و خلق آدم مما و صف لكم(
رواه مسلم عن محمد بن رافع عن عبد الرزاق)
Artinya: "Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Malaikat diciptakan dari cahaya,
jin diciptakan dari api yang menyala, dan Adam diciptakan dari apa yang kalian
sifati (tanah)" (HR.Muslim).
Namun dalam kehidupan, seolah-olah ada dua
“pemain” tambahan dalam kehidupan dunia ini yakni setan dan Iblis. Sehingga seolah-olah mahluk yang esensial itu ada 5 yaitu; manusia,
jin, malaikat, setan dan iblis. Jadi siapakah dua “pemain “ tambahan itu ?
apakah memang mereka mahluk esensial lain selain yang tiga yang Allah
ciptakan?. Sekali-kali tidak, mereka
adalah “oknum” dari manusia dan jin, sebagaimana disebutkan dalam surat
Al-An’am 6:12 dan Al-Kahfi 18 :50
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ
نِبِيٍّ عَدُوّاً شَيَاطِينَ الإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ
زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراً وَلَوْ شَاء رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا
يَفْتَرُونَ
Dan demikianlah Kami
jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari
jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan
kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka
tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.(QS: Al-An’am 6:112)
وَإِذْ قُلْنَا
لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ
الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ
أَوْلِيَاء مِن دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلاً
Dan (ingatlah) ketika
Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam",
maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin,
maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan
turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah
musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang
yang dzalim. (QS:Al-Kahfi 18:50)
Pembahasan
mengenai alam jin merupakan bahasan terkadang lebih banyak
tahayul dan khurafatnya ketimbang informasi yang sebenarnya. Maka tidak heran
kalau disebagian kalangan menganggap bahwa membicarakan dunia jin adalah
perkara yang terlarang atau disebut perkara syirik. Tentu saja pendapat ini
menurut hemat penulis tidak sejalan dengan semangat al-Qur’an, yakni senantiasa
mentadaburi apa yang terdapat dalam al-Qur’an , fenomena jin sangat jelas dalam
al-Qur’an selain dari surat Jin itu sendiri,sehingga orang yang tidak
mentadaburi Al-Qur’an (dunia jin) dikatakan manusia yang tidak berakal.
Perbedaan
asal penciptaan ini menyebabkan manusia tidak dapat berhubungan dengan jin,
sebagaimana manusia tidak bisa berhubungan dengan malaikat kecuali jika jin
atau malaikat menghendakinya. Apabila manusia meminta jin agar bersedia
berhubungan dengannya, maka pasti jin tersebut akan mengajukan syarat-syarat
tertentu yang berpotensi menyesatkan manusia dari jalan Allah swt.
Jin dalam Al-Quran & Hadits
a. Jin diciptakan dari api dan diciptakan
sebelum manusia
Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin
sebelumnya dari api yang sangat panas. (Al-Hijr: 26-27).
b. Jin adalah makhluk yang berkembang biak dan
berketurunan
Dan
(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada
Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia
mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan
turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah
musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi
orang-orang yang zhalim. (Al-Kahfi: 50).
Al-Quran
juga menyebutkan bahwa di antara bangsa jin ada kaum laki-laki nya (rijal)
sehingga para ulama menyimpulkan berarti ada kaum perempuannya (karena tidak
dapat dikatakan laki-laki kalau tidak ada perempuan). Dengan demikian berarti
mereka berkembang biak.
Dan
bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan
kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka
dosa dan kesalahan. (Al-Jin: 6).
c. Jin
dapat melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat jin
Hai anak
Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah
mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat
mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al-A’raf: 27).
Hal ini
membuat kita tidak dapat berhubungan dengan mereka secara wajar sebagaimana
hubungan sesama manusia. Kalau pun terjadi hubungan, maka kita berada pada
posisi yang lemah, karena kita tidak dapat melihat mereka dan mereka bisa
melihat kita.
d. Bahwa
di antara bangsa jin ada yang beriman dan ada pula yang kafir, karena mereka
diberikan iradah (kehendak) dan hak memilih seperti manusia.
Dan
sesungguhnya di antara kami ada jin yang taat dan ada (pula) jin yang
menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar
telah memilih jalan yang lurus. Adapun jin yang menyimpang dari kebenaran, maka
mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahanam. (Al-Jin (72): 14-15).
Nama dan Jenis Jin
Ibnu Abdil Bar sebagaimana dikutip oleh Imam
asy-Syibli dalam bukunya, Akamul Marjan fi Ahkamil
Jan, menuturkan bahwa jin menurut ahli kalam
dan bahasa Arab, mempunyai beberapa tingkatan:
- Apabila
dimaksudkan jin secara umum, namanya jinny.
- Jin yang suka tinggal bersama manusia disebut dengan Aamir dan bentuk jamak (pluralnya) adalah 'Ammar.
- Jin yang seringkali menampakkan wujudnya atau mengganggu
anak-anak kecil disebut dengan Arwah
- Jin yang selalu berbuat jahat dan seringkali muncul
menjelma dalam berbagai bentuknya adalah Syaithan.
- Apabila jin tersebut disamping berbuat jahat, menjelma,
juga berbuat hal lain yang lebih berat dari itu, seperti membunuh dan
lainnya disebut dengan Marid
- Jin yang lebih jahat dari Marid dan memiliki kemampuan dan kekuatan yang lebih
dahsyat lagi disebut dengan Ifrit, bentul jamaknya (pluralnya) Afariit.
- Sedangkan Iblis adalah nenek moyangnya jin kafir (syaithan).
Menurut Abul Mutsanna dan Ibnu Abbas, pada awalnya, Iblis ini bernama Naail. Ketika mereka membangkang perintah Allah, Allah
kemudian melaknatnya, dan diganti nama dengan Syaithan. Iblis ini mempunyai nama kunyah(samaran) Abu Kadus (Bapak Penimbun, maksudnya menimbun manusia agar
selalu dalam perbuatan dosa).
- Selain nama-nama di atas, nama-nama syaithan (jin kafir)
lainnya adalah Hubab, Syihab, Ajda' danAsyhab. namun umumnya hadits- haditsnya lemah
(dhaif):
Sedangkan menyangkut jenis dan kelompok jin,
Rasulullah pernah bersabda bahwa jin itu terbagi tiga golongan: pertama, jin yang selalu beterbangan di udara, kedua, jin yang berwujud dalam bentuk ular dan anjing, dan ketiga, jenis jin yang selalu berdiam diri (punya rumah dan
tempat) dan senang bepergian. Dalam sebuah hadits dikatakan:
عن أبي ثعلبة الخشني رضي الله
عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم * الجن ثلاثة أصناف صنف لهم أجنحة
يطيرون في الهواء وصنف حيات وكلاب وصنف يحلون ويظعنون
Artinya: "Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menghabarkan kepada kami bahwasannya jin
itu terdiri dari tiga kelompok. Pertama, jin yang selalu beterbangan
(melayang) di udara, kedua, jin dalam wujud ular-ular dan anjing- anjing dan
ketiga, jin yang mempunyai tempat tinggal dan suka bepergian" (HR.
Thabrani, Hakim, Baihaki dengan sanad yang shahih).
Wujud Jin
Jin (setan) adalah makhluk Allah yang berbeda
alam dan unsur penciptaannya, sehingga jelas manusia tidak akan mungkin dapat
melihat dalam wujud aslinya. Hal ini ditegaskan dalam surat Al-‘Araf 7:27
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ
وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ
Artinya: "Sesungguhnya ia (setan) dan pengikut-pengikutnya
melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka" (QS.
Al-Araf 7: 27).
Kecuali dalam kondisi tertentu yang itu pun
sangat jarang terjadi. Kondisi dimaksud misalnya ketika seseorang meminum air
sihir dari dukun, atau karena jin telah berubah wujud misalnya menyerupai
hewan. Tapi sekali lagi hal itu sangatlah jarang. Tidak dapat dilihatnya jin
dalam bentuk aslinya, tentu ini merupakan rahmat bagi manusia, karena dengan
demikian manusia bisa hidup tenang, tanpa ada rasa takut sedikitpun. Sedangkan
keadaan wujud jin itu sendiri menurut beberapa ayat dan hadits sebagai berikut;
1. Sebagian hewan
dapat melihat wujud jin misalnya anjing dan keledai
عن أبي هريرة عن رسول الله صلى
الله عليه و سلم قال : إذا سمعتم صياح الديكة من الليل فإنها رأت ملكا فسلوا الله
من فضله وإذا سمعتم نهاق الحمير من الليل فإنها رأت شيطانا فتعوذوا بالله من
الشيطان
Artinya: "Abu
Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
"Apabila kalian mendengar ayam jantan berkukuruyuh (kongkorongok), maka
mintalah karunia dari Allah, karena sesungguhnya ayam itu melihat
malaikat. Dan apabila kalian mendengar ringkikan keledai, berlindunglah
kepada Allah dari godaan dan tipu daya syaithan karena keledai itu telah
melihat syaithan". (HR. Bukhari Muslim).
2. Jin memiliki
wujud yang sangat jelek
Jin (setan), memiliki bentuk yang sangat jelek.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur'an ketika Allah menyamakan pohon
Zaqum yang tumbuh di dasar neraka, dengan kepala setan dalam hal sama-sama
buruk bentuk dan rupanya. Hal ini sebagaimana tertuang dalam firman Allah surat
ash-Shafat ayat: 64-65:
إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ
فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُؤُوسُ الشَّيَاطِينِ
Artinya:
"Sesungguhnya dia (pohon Zaqum) adalah sebatang pohon yang ke luar dan
dasar neraka yang menyala. mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan"
(QS. As-Shafat 37: 64-65).
3. Jin mempunyai dua tanduk dan sayap
عن ابن عمر : عن النبي صلى
الله عليه و سلم قال : ( لا تحروا بصلاتكم طلوع الشمس ولا غروبها فإنها تطلع بقرني
شيطان )
Artinya: "Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kalian bermaksud untuk
shalat pada waktu matahari terbit juga pada waktu matahari terbenam, karena
pada kedua waktu itu saat dimana dua tanduk setan muncul"
(HR. Muslim).
عن أبي ثعلبة الخشني رضي الله
عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم * الجن ثلاثة أصناف صنف لهم أجنحة
يطيرون في الهواء وصنف حيات وكلاب وصنف يحلون ويظعنون
Artinya:
"Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menghabarkan
kepada kami bahwasannya jin itu terdiri dari tiga kelompok. Pertama, jin yang
selalu beterbangan (melayang) di udara, kedua, jin dalam wujud ular-ular dan
anjing- anjing dan ketiga, jin yang mempunyai tempat tinggal dan suka
bepergian" (HR. Thabrani, Hakim, Baihaki dengan sanad yang shahih).
Tempat Tinggal Jin
1. Di tempat-tempat kotor seperti Toilet dan tempat sampah.
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ :« إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ
مُحْتَضَرَةٌ ، فَإِذَا أَتَى أَحَدُكُمُ الْخَلاَءَ فَلْيَقُلْ أَعُوذُ بِاللَّهِ
مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ »
Artinya: "Dari Zaid
bin Arqam, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
"Sesungguhnya toilet-toilet itu dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila
seseorang di antara kalian masuk WC, maka katakanlah: Allahumma inni audzubika
minal khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan
jin laki-laki dan jin perempuan" (HR. Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah dan
Ahmad).
2. Di tempat-tempat
kosong seperti rumah kosong atau gurun dan padang pasir.
كُنَّا
مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ لَيْلَةٍ فَفَقَدْنَاهُ
فَالْتَمَسْنَاهُ فِى الأَوْدِيَةِ وَالشِّعَابِ فَقُلْنَا اسْتُطِيرَ أَوِ
اغْتِيلَ - قَالَ - فَبِتْنَا بِشَرِّ لَيْلَةٍ بَاتَ بِهَا قَوْمٌ فَلَمَّا
أَصْبَحْنَا إِذَا هُوَ جَاءٍ مِنْ قِبَلِ حِرَاءٍ - قَالَ - فَقُلْنَا يَا
رَسُولَ اللَّهِ فَقَدْنَاكَ فَطَلَبْنَاكَ فَلَمْ نَجِدْكَ فَبِتْنَا بِشَرِّ
لَيْلَةٍ بَاتَ بِهَا قَوْمٌ. فَقَالَ « أَتَانِى دَاعِى الْجِنِّ فَذَهَبْتُ
مَعَهُ فَقَرَأْتُ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنَ ». قَالَ فَانْطَلَقَ بِنَا فَأَرَانَا
آثَارَهُمْ وَآثَارَ نِيرَانِهِمْ وَسَأَلُوهُ الزَّادَ فَقَالَ « لَكُمْ كُلُّ
عَظْمٍ ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ يَقَعُ فِى أَيْدِيكُمْ أَوْفَرَ مَا
يَكُونُ لَحْمًا وَكُلُّ بَعَرَةٍ عَلَفٌ لِدَوَابِّكُمْ ». فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَلاَ
تَسْتَنْجُوا بِهِمَا فَإِنَّهُمَا طَعَامُ
إِخْوَانِكُمْ ».
Artinya: "Dari Ibnu
Mas'ud ra berkata: "Suatu hari kami (para sahabat) berkumpul bersama
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tiba-tiba kami kehilangan beliau, lalu
kami cari-cari di lembah-lembah dan kampung-kampung (akan tetapi kami tidak mendapatkannya). Kami
lalu berkata: "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah
diculik dan disandera". Pada malam itu, tidur kami betul-betul tidak
menyenangkan. Ketika pagi hari tiba, tampak Rasulullah Saw sedang bergegas menuju
kami dari arah sebuah gua yang berada di tengah padang pasir. Kami lalu
berkata: "Ya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, malam tadi
kami betul-betul kehilangan Anda, lalu kami cari-cari kesana kemari akan tetapi
kami tidak menemukan anda. Lalu kami tidur dengan sangat tidak
menyenangkan". Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian
bersabda: "Malam tadi saya didatangi oleh utusan dari kelompok Jin, ia
membawa saya pergi menemui kaumnya untuk mengajarkan al-Qur'an". Ibnu
Mas'ud kemudian berkata kembali: "Lalu kami diajak oleh Rasulullah untuk
melihat bekas-bekas tempat dan perapian mereka (kelompok jin)". Para jin
itu kemudian bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam mengenai makanan mereka. RasulullahShallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab:
"Makanan kalian itu (wahai golongan jin) adalah setiap tulang yang masih
ada sisa-sisa dagingnya yang berada di tangan kalian dan ketika memakannya
disebutkan nama Allah serta semua tahi (kotoran) binatang ternak kalian".
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian melanjutkan
sabdanya: "Oleh karena itu, janganlah kalian (para sahabat) beristinja
(membersihkan najis seperti habis buang air kecil atau besar dengan menggunakan
batu atau benda lainnya selain air) dengan keduanya (tulang dan kotoran
binatang), karena keduanya itu adalah makanan sudara kalian (golongan
jin)" (HR. Muslim).
3. Di lobang-lobang.
عبد الله بن سرجس - رضي الله عنه - : «أن النبيَّ - صلى الله
عليه وسلم- نهى أن يُبالَ في الجُحْرِ ، قالوا لقتادة : ما يُكرهُ من البول في
الجُحْرِ ؟ قال : كان يُقال : إنها مَسَاكِنُ الجِنِّ».
Artinya: "Dari
Abdullah bin Sarjas, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda: "Janganlah seseorang di antara kalian kencing di
lobang". Mereka bertanya kepada Qatadah: "Mengapa tidak boleh kencing
di lobang?" Qatadah menjawab: "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam mengatakan karena lobang itu adalah tempat tinggalnya golongan
jin" (HR. Abu Dawud, Nasai dan Ahmad).
4. Di rumah-rumah
Jin juga tinggal di atas rumah (atap) manusia.
Hanya saja, jin yang tingal di atas atap rumah orang-orang beriman hanyalah jin
muslim. Dalilnya adalah hadits berikut ini:
ما من أهل بيت من المسلمين إلا وفي سقف بيتهم من
الجن من المسلمين إذا وضع غذائهم نزلوا فتغدوا معهم وإذا وضعوا عشاءهم نزلوا
فتعشوا معهم يدفع الله بهم عنهم
Artinya: "Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada satu rumah orang muslim pun
kecuali di atap rumahnya terdapat jin muslim. Apabila ia menghidangkan makanan
pagi, mereka (jin) pun ikut makan pagi bersama mereka. Apabila makan sore
dihidangkan, mereka (jin) juga ikut makan sore bersama orang-orang muslim.
Hanya saja, Allah menjaga dan menghalangi orang-orang muslim itu dari gangguan
jin-jin tersebut" (HR. Abu Bakar sebagaimana ditulis oleh Ibnu Hajar dalam
Fathul Bari).
5. Di
pasar-pasar (Mall)
Selain di rumah, Jin juga ada yang tinggal di
pasar atau Mall. Hal ini sebagaimana disebutkan alam sebuah riwayat dimana
Salman al-Farisi pernah berwasiat kepada para sahabat yang lain:
عن سلمان قال قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم * لا تكن أول من يدخل السوق ولا آخر من يخرج منها فإنها معركة
أو قال مربض الشيطان وبها رايته
"Kalau bisa,
janganlah kalian menjadi orang yang pertama kali masuk ke pasar atau menjadi
orang yang paling akhir keluar dari pasar, karena pasar itu merupakan tempat
berseterunya para syaithan. Dan di pasarlah syaithan menancapkan
benderanya" (HR. Muslim).
6. Di
kandang unta
لا تصلوا فى مبارك الإبل فإنها
من الشياطين وصلوا فى مرابض الغنم فإنها بركة
Artinya:
"Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
"Janganlah kalian shalat di kandang-kandang unta karena di sana terdapat
syaithan, shalatlah di kandang domba karena dia itu membawa berkah" (HR.
Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Waktu berkeliarannya Jin
Dalam sebuah hadits shahih riwayat Imam Bukhari
dan Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda bahwasannya waktu berkeliarannya setan adalah
pada waktu matahari terbenam (sareupna=sunda) yakni sekitar sebelum dan setalah Maghrib sedikit. Untuk itu,
Rasulullah menganjurkan, apabila waktu menjelang malam tiba, hendaklah anak-anak
segera disuruh masuk ke dalam rumah. Hadits dimaksud berbunyi:
إذا كان جُنْحُ الليلِ أو
أمسيتم فَكُفُّوا صبيانَكم فإنَّ الشياطينَ تنتشرُ حِينَئِذٍ فإذا ذهبتْ ساعةٌ من
الليلِ فَحُلُّوهُمْ وأغلقوا الأبوابَ واذكروا اسمَ اللهِ فإنَّ الشيطانَ لا يفتحُ
بابا مُغْلَقا وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ واذكروا اسمَ اللهِ وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ
واذكروا اسمَ اللهِ ولو أن تَعْرُضُوا عليه شيئا وأطفِئُوا مصابيحَكم
Artinya: "Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila sore hari menjelang malam
tiba, tahanlah (di dalam rumah) anak-anak kecil kalian, karena pada saat itu
setan berkeliaran. Apabila permulaan malam sudah tiba, diamkanlah anak-anak
kalian di dalam rumah, tutuplah pintu-pintu (termasuk jendela) kalian dengan
terlebih dahulu menyebut nama Allah karena setan tidak akan dapat membuka pintu
yang terkunci dengan menyebut nama Allah sebelumnya, dan ikatlah kendi-kendi
air kalian (qirab adalah jama dari qurbah yakni tempat air yang terbuat dari
kulit dan di ujungnya biasa diikat dengan tali untuk menghalangi kotoran masuk)
sambil menyebut nama Allah, tutuplah bejana-bejana atau wadah-wadah kalian
sambil menyebut nama Allah meskipun hanya ditutup dengan sesuatu alakadarnya dan
matikanlah lampu-lampu kalian (kalau mau tidur)" (HR. Bukhari
Muslim).
Gangguan Jin
Secara
umum, gangguan jin merupakan sesuatu yang tidak diragukan lagi keberadaannya,
baik menurut pemberitaan Al-Qur`an, As-Sunnah, maupun ijma’.
Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu
gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Fushshilat: 36)
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya
setan menampakkan diri di hadapanku untuk memutus shalatku. Namun Allah
memberikan kekuasaan kepadaku untuk menghadapinya. Maka aku pun membiarkannya.
Sebenarnya aku ingin mengikatnya di sebuah tiang hingga kalian dapat
menontonnya. Tapi aku teringat perkataan saudaraku Sulaiman ‘alaihissalam: ‘Ya
Rabbi anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki seorang pun
sesudahku’. Maka Allah mengusirnya dalam keadaan hina.” (HR. Al-Bukhari no.
4808, Muslim no. 541 dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)
Gangguan
jin juga bisa berupa masuknya jin ke dalam tubuh manusia yang diistilahkan
orang sekarang dengan kesurupan atau kerasukan.
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak
dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran
(tekanan) penyakit gila.” (Al-Baqarah: 275)
Dan
dalam hadits yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sesungguhnya setan itu berjalan di dalam diri
anak Adam melalui aliran darah.”
Penyebab Kesurupan
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu menjelaskan bahwa masuknya jin pada tubuh
manusia bisa jadi karena dorongan syahwat, hawa nafsu dan rasa cinta kepada
manusia, sebagaimana yang terjadi antara manusia satu sama lainnya. Terkadang
-atau bahkan mayoritasnya- juga karena dendam dan kemarahan atas apa yang
dilakukan sebagian manusia seperti buang air kecil, menuangkan air panas yang
mengenai sebagian mereka, serta membunuh sebagian mereka meskipun manusia tidak
mengetahuinya.
Kalangan
jin juga banyak melakukan kedzaliman dan banyak pula yang bodoh, sehingga
mereka melakukan pembalasan di luar batas. Masuknya jin ke tubuh manusia
terkadang disebabkan keisengan sebagian mereka dan tindakan jahat yang
dilakukannya. (Idhahu Ad-Dilalah Fi ‘Umumi Ar-Risalah, hal. 16)
Kebanyakan
masuknya roh-roh jahat ini ke dalam tubuh seseorang disebabkan minimnya agama dan
kosongnya hati serta lisan dari hakekat dzikir, permintaan perlindungan
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, serta pembentengan keimanan yang
diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga ketika ia
tidak lagi memiliki senjata dan kosong sama sekali dari pembentengan diri,
masuklah roh-roh jahat itu kepadanya.”
Indikasi orang yang dimasuki jin sebagai berikut:
Gejala
waktu terjaga, di antaranya:
Badan
terasa lemah, loyo, dan tidak ada gairah hidup.
Berat
dan malas untuk beraktivitas, terutama untuk beribadah kepada Allah.
Banyak
mengkhayal dan melamun, senyum dan bicara sendiri.
Tiba-tiba
menangis atau tertawa tanpa sebab.
Sering
merasa ada getaran, hawa dingin, atau panas, kesemutan, berdebar, takut, panas
dalam, mengantuk, pusing, bosan, malas, gagap, dan sesak napas saat membaca
Al-Qur'an.
Gejala
waktu tidur, di antaranya adalah:
Banyak
tidur dan mengantuk berat, atau sulit tidur tanpa sebab.
Sering
mengigau dengan kata-kata kotor.
Melakukan
gerakan-gerakan aneh, seperti mengunyah dengan keras sampai beradu gigi.
Sering
bermimpi buruk dan seram atau seakan-akan jatuh dari tempat yang tinggi.
Bermimpi
melihat binatang-binatang seperti ular, kucing, anjing, singa, serigala yang
seakan-akan menyerangnya.
Bermimpi
ditemui jin yang mengaku arwah nenek moyang atau tokoh tertentu.
Saat
tidur merasa seperti ada yang mencekik lehernya atau menggelitikinya dan
menendangnya.
Sekian dulu dari saya,semoga ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
bagi anda yang merasa mempunyai beberapa masalah dalam kehidupan anda bisa melihat
Doa
Penyembuh,Doa pengasihan,doa pelindung dan pembuka rejeki yang di berikan
dengan ijazah khusus dapat anda lihat di Doa mustajab
Dengan harapan dari sekian banyak
jenis doa yang saya ijazahkan secara khusus ada yang sesuai dengan masalah
anda...amiin
Wasalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar