“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" Mereka
itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”(Qs.albaqarah 155-156)
Umar bin Khathab juga mengatakan, “Kehidupan
yang paling mulia yang kami rasakan ialah ketika kami menjalaninya dengan
kesabaran, jika seseorang mempunyai sifat sabar, sungguh dia adalah seorang
yang mulia.” Selain itu beliau berkata, “Seorang hamba yang diberi nikmat oleh
Allah , kemudian Allah mengambil nikmat tersebut tapi hamba tersebut
menghadapinya dengan sabar, maka Allah swt akan
menggantikan nikmat yang diambil itu dengan yang lebih baik.
Sahabat Ali ra mengatakan, “Ketahuilah bahwa
kedudukan sabar di dalam iman ialah seperti
kedudukan kepala bagi tubuh. Jika kepala itu terpotong maka tubuh akan
binasa.”Kemudian Ali berteriak, “Ketahuilah bahwa seorang yang tidak sabar
tidak mungkin bisa beriman.”
Al-Hasan berkata, “Sabar merupakan satu di
antara tabungan kebaikan. Allah swt tidak akan memberikan sifat sabar kecuali kepada hamba yang mulia di sisi
Allah.”
Ubai bin Umair berkata, “Tidaklah hati yang
sedih dan meneteskan air mata itu tanda ketidaksabaran. Ketidaksabaran itu
ialah jika mengucapkan kata-kata keji dan berprasangka buruk.”
Keutamaan sabar
Di antara keutamaan-keutamaan sabar ialah
Allah swt mengumpulkan tiga perkara untuk orang-orang yang sabar dan tidak
dikumpulkan kepada selain mereka. Yaitu doa untuk orang-orang yang sabar, belas
kasih, dan hidayah Allah untuk mereka. Allah swt berfirman,
“…Dan sampaikanlah
kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah, mereka mengatakan “Sesungguhnya kami milik Allah dan
kepada-Nyalah kami (kembali).” Mereka itulah orang-orang yang memperoleh
ampunan, dan yang mendapat petunjuk.”(Q.S. Al-Baqarah [2] : 155-157)
Sebagian ulama salaf mengatakan bahwa hamba
yang sabar akan melakukan hal yang mulia saat menghadapi musibah. Hamba
tersebut mengatakan, “Bagaimana kau tidak bersabar, padahal Allah sudah
menjanjikan bagi orang yang sabar dengan tiga bagian, setiap bagian itu lebih
baik daripada dunia dan seisinya.”
Diantara keutamaan-keutamaan sabar yang lain
ialah sesungguhnya Allah memberitahukan bahwa para malaikat-Nya
mengucapkan salam bagi hamba yang bersabar. Kesabaran itu mengantarkan mereka
ke dalam surga kelak. Sebagaimana firman Allah,
“…Sedangkan para
malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan),
“Selamat sejahtera bagi kalian karena kesabaran kalian, maka alangkah nikmatnya
tempat kesudahan itu.” (Q.S. Ar-Ra’d [13] : 23-24)
Diantara keutamaan sabar ialah bahwa Allah
menimpakan kerugian bagi orang yang tidak beriman, bukan pelaku kebenaran dan
bukan pula orang-orang yang sabar. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada lagi
keuntungan selain menjadi orang-orang yang beriman dan bersabar. Allah
berfirman,
“Demi masa.Sesungguhnya manusia sungguh berada
di dalam kerugian.Melainkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, saling
menasehati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling
menasihati di dalam kesabaran.”(Q.S. Al-‘Ashr [103] : 1-3)
Oleh karena itu, Imam Syafi’I memberikan
komentar tentang surat tersebut dengan berkata, “Seandainya semua manusia
memikirkan kandungan surat ini, sungguh sudah cukup bagi mereka. Karena
sesungguhnya kesempurnaan keimanan seorang hamba terletak pada kesempurnaan dua
kekuatan. Yaitu kekuatan ilmu dan kekuatan amal –iman dan amal salih. Hal itu
membutuhkan kesempurnaan yang lain yaitu saling memberikan nasihat dengan
kebenaran dan kesabaran. Sedangkan hal yang paling mendasar dari itu semua
adalah kesabaran itu sendiri. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan untuk tetap
istiqomah mengaplikasikan kesabaran ini dalam segala aspek kehidupan kita.
sabar
dalam Al Qur’an
1.
Sabar Merupakan Perintah Mulia dari Tuhan Yang Maha Mulia
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam alqur’an (artinya):
“Wahai orang-orang yang beriman mohonlah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat,..” (Al-Baqarah: 153)
dalam ayat yang lain (artinya):
“Wahai orang-orang yang beriman bersabarlah
dan kuatkanlah kesabaranmu,…” (Ali Imran: 200)
Konteks (kandungan) dari kedua ayat di atas
menerangkan bahwa sabar merupakan perintah dari Allah subhanahu wata’ala. Sabar
termasuk ibadah dari ibadah-ibadah yang Allah subhanahu wata’ala wajibkan
kepada hamba-Nya. Terlebih lagi, Allah subhanahu wata’ala kuatkan perintah
sabar tersebut dalam ayat yang kedua. Barangsiapa yang memenuhi kewajiban itu,
berarti ia telah menduduki derajat yang tinggi di sisi Allah subhanahu
wata’ala.
Tidak terkecuali Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam, Allah subhanahu wata’la juga memerintah beliau shalallahu ‘alaihi
wasallam untuk memenuhi kewajiban ini, sebagaimana firman-Nya (artinya):
“Dan bersabarlah engkau bersama orang-orang
yang menyeru Tuhan mereka di waktu pagi
dan senja dengan mengharap Wajah-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari
mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia.” (Al Kahfi: 28)
dalam ayat lainnya (artinya):
“Dan bersabarlah engkau dan tidaklah
kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah bersedih
terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah merasa sempit terhadap apa yang
mereka tipu dayakan.” (An Nahl: 127)
Jika Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam
sebagai makhluk yang paling mulia dan sempurna masih diperintah untuk bersabar,
maka terlebih lagi bagi umatnya.
2.
Larangan dari Lawan Kesabaran
Allah subhanahu wata’ala juga melarang dari
perbuatan yang meniadakan kesabaran. Sebagaimana firman-Nya subhanahu wata’ala
(artinya):
“Dan janganlah kamu bersikap lemah dan jangan
pula kamu bersedih, padahal kamulah orang-orang yang tinggi (derajatnya), jika
kamu benar-benar orang beriman.” (Ali Imran: 139)
Tidak terkecuali Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam, beliau shalallahu ‘alaihi wasallam pun juga dilarang dari perbuatan
yang meniadakan kesabaran, sebagaimana pada ayat di atas (An Nahl: 127).
Adanya larangan dari perbuatan-perbuatan yang
bisa mengurangi atau menghilangkan kesabaran menguatkan sifat perintah untuk
bersabar. Sehingga sabar itu benar-benar merupakan ibadah yang bersifat wajib
bukan sebatas anjuran saja.
3.
Pujian Allah subhanahu wata’ala terhadap Orang-Orang yang Bersabar
Allah subhanahu wata’ala memuji mereka sebagai
orang-orang yang jujur dalam keimanannya. Sebagaimana firman-Nya subhanahu
wata’ala: “…, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan. Mereka itulah orang yang benar (imannya). Dan mereka itulah
orang-orang yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 177)
Dalam kitab Madarijus Salikin 2/152 karya Al
Imam Ibnul Qayyim, beliau mengutarakan bahwa ayat yang semisal ini banyak dalam
Al Qur’an. Sehingga keberadaan sabar dalam mengahadapi ujian dan cobaan dari
Allah subhanahu wata’ala itu benar-benar menjadi barometer keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah subhanahu wata’la.
4.
Mendapat Kecintaan dari Allah subhanahu wata’ala
Semua orang yang beriman berharap menjadi
golongan orang-orang yang dicintai oleh Allah
subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala mengabarkan kepada hamba-Nya bahwa
golongan yang mendapatkan kecintaan-Nya adalah orang-orang yang sabar terhadap
ujian dan cobaan dari Allah subhanahu wata’la. Sebagaimana Allah subhanahu
wata’ala tegaskan dalam firman-Nya (artinya):
“…, dan Allah itu mencintai orang-orang yang
sabar.” (Ali Imran: 146)
5.
Allah subhanahu wata’ala Bersama Orang-Orang yang Sabar
Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Bersabarlah kalian, sesungguhnya Allah
bersama dengan orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)
Yang dimaksud dengan Allah subhanahu wata’ala
bersama orang-orang yang sabar adalah perlindungan
dan pertolongan Allah subhanahu wata’la selalu menyertai mereka. Bahkan dalam
ayat yang lain, Allah subhanahu wata’ala benar-benar menjamin penjagaan dan
pertolongan-Nya itu selalu bersama dengan orang-orang yang sabar. Sebagaimana
firman-Nya subhanahu wata’ala (artinya):
“Ya, jika kamu bersabar dan bertaqwa, dan jika
mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu
dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.” (Ali Imran: 125)
6.
Shalawat, Rahmat dan Hidayah Bersama Orang yang Sabar
Allah subhanahu wata’ala senantiasa
mencurahkan shalawat, rahmat dan hidayah-Nya
subhanahu wata’ala kepada orang-orang yang sabar. Karena jika mereka ditimpa
ujian dan cobaan dari Allah subhanahu wata’ala mereka kembalikan urusannya
kepada Sang Pencipta dan sekaligusnya Pemiliknya. Sehingga mereka berkata:
Sifat mulia yang dimiliki orang yang sabar ini
dikisahkan oleh Allah subhanahu wata’ala dalam firman-Nya (artinya):
“(Orang-orang yang
sabar itu) adalah bila mereka ditimpakan musibah, seraya mereka berkata:
‘Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembali.’
Mereka itulah yang mendapat shalawat dan rahmat dari Rabb mereka. Dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat hidayah (petunjuk).” (Al-Baqarah: 156-157)
Atas dasar ini, bila kita ditimpa musibah baik
besar maupun kecil, dianjurkan mengucapkan kalimat ini, yang dinamakan dengan
kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah subhanahu wata’ala). Kalimat
istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah setelahnya dengan do’a yang
diajarkan oleh baginda nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam:
“Ya Allah, berilah
ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik
bagiku.”
Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan
berdo’a dengan do’a di atas niscaya Allah subhanahu wata’ala akan menggantikan
musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. Sebagaimana hadits
riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah radhiallahu’anha.
Suatu ketika Ummu Salamah ditinggal suaminya
Abu Salamah yang mati syahid di medan perang (jihad). Kemudian beliau
mengucapkan do’a ini, sehingga Allah subhanahu wata’ala memenuhi janji-Nya
dengan memberikan pendamping (jodoh) baginya dengan sebaik-baik pendamping
yaitu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Sesungguhnya Allah subhanahu
wata’ala tidak akan mengingkari janji-Nya.
7.
Mendapatkan Ganjaran yang Lebih Baik dari Amalannya
Allah subhanahu wata’ala memberikan ganjaran
bagi orang yang sabar melebihi usaha atau amalan yang ia lakukan. Sebagaimana
firman-Nya subhanahu wata’ala (artinya):
“Dan sesungguhnya Kami
memberi balasan bagi orang-orang yang sabar dengan ganjaran yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An Nahl: 126)
Dalam ayat lainnya, Allah subhanahu wata’ala
menjanjikan akan memberikan jaminan kepada orang yang sabar dengan ganjaran
tanpa hisab (tanpa batas). Sebagaimana firman-Nya (artinya):
“Sesungguhnya
orang-orang yang bersabarlah yang akan dipenuhi ganjaran mereka tanpa batas.”
(Az Zumar: 10)
8.
Mendapat Ampunan Dari Allah subhanahu wata’ala
Selain Allah subhanahu wata’ala memberikan
ganjaran yang lebih baik dari amalannya kepada orang yang sabar, Allah
subhanahu wata’ala juga memberikan ampunan kepada mereka. Allah subhanahu
wata’la berfirman (artinya):
“…, kecuali
orang-orang yang bersabar dan beramal shalih, mereka itulah yang akan
mendapatkan ampunan dan ganjaran yang besar.” (Hud: 11)
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha Ummul Mu’minin,
beliau berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
“Tidak ada suatu
musibah pun yang menimpa seorang muslim, melainkan Allah telah menghapus dengan
musibah itu dosanya. Meskipun musibah itu adalah duri yang menusuk dirinya.”
(HR. Al-Bukhari no. 3405 dan Muslim 140-141/1062)
9.
Mendapat Martabat Tinggi di dalam Syurga
Anugerah yang lebih besar bagi orang-orang
yang sabar adalah berhak mendapatkan martabat yang tinggi dalam al-jannah.
Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Mereka (orang-orang
yang sabar) itulah yang akan dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam syurga)
dikarenakan kesabaran mereka, dan mereka disambut dengan penghormatan dan
ucapan selamat di dalamnya.“ (Al Furqaan: 75)
10.
Sabar adalah Jalan Terbaik
sabar adalah jalan terbaik bagi siapa yang menginginkan
kebaikan dunia dan akhiratnya. Hal ini
sebagaimana yang Allah subhanahu wata’ala tekankan dalam firman-Nya (artinya):
“…, kalau seandainya
kalian mau bersabar, sungguh itu berakibat lebih baik bagi orang-orang yang
sabar.” (An-Nisaa’: 25)
Sabar dan Syukur
Abdullah bin Mas’ud ra, berkata, “Iman itu
terdiri dari dua hal, yaitu sabar dan syukur. Oleh karena itu Allah swt
mengumpulkan sifat sabar dan syukur di dalam firman-Nya,
“…Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang sabar dan bersyukur.”
(Q.S. Ibrahim[14] : 5)
Rasulullah SAW juga menerangkan tentang
keutamaan sabar, “Orang yang makan disertai dengan rasa syukur sederajat dengan
orang yang berpuasa dan sabar.” (HR. Bukhari)
Orang yang beriman selalu diliputi kebahagiaan
dalam hidupnya. Karena sabar dan syukur
Pertama bila mengalami musibah atau
bencana.....Maka orang beriman akan bersikap sabar dan tawakal. Segalanya
dikembalikan kepada Allah. Sambil berikhtiar untuk mengatasi cobaan dan
hambatan tersebut. Menganggapnya sebagai ujian atau tantangan hidup yang harus
diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Sehingga hidupnya menjadi berarti dan
bermakna bagi sekitarnya. Dia pantang menyusahkan orang disekitarnya...malah
sebaliknya dia akan memberikan pertolongan dan kemanfaatan untuk orang lain.
Yang kedua adalah Bila menerima
kebaikan...orang beriman akan bersyukur kepada Allah atas karunia nikmat yang
telah Allah berikan kepadanya. Segalanya berasal dari Allah dan wajib kita
syukuri. Begitulah sikap orang beriman. Dia tidak sombong dan congkak ketika
berhasil dan memperoeh kebaikan...sebaliknya dia juga tidak pernah berputus asa
bila menederita musibah atau ujian.
Akhirul kalam saya mengajak anda menghayati
hadist Nabi Muhammad Saw:
“Sungguh mengagumkan
urusan orang mukmin, sungguh semua urusannya baik baginya, yang demikian itu
tidaklah dimiliki seorang pun kecuali hanya orang yang beriman. Jika mendapat
kebaikan (kemudian) ia bersyukur, maka itu merupakan kebaikan baginya, dan jika
keburukan menimpanya (kemudian) ia bersabar, maka itu merupakan kebaikan
baginya.” (HR. Muslim)
Sehingga segala apapun yang anda alami akan
berujung kepada kebaikan semata...amiin.
Sekian dulu dari saya,semoga ini bisa
bermanfaat bagi kita semua.
bagi anda yang merasa mempunyai
beberapa masalah dalam kehidupan anda bisa melihat
Doa
Pelindung,Doa pengasihan,doa penyembuh dan pembuka rejeki yang di berikan dengan
ijazah khusus dapat anda lihat di Doa mustajab
Dengan harapan dari sekian banyak
jenis doa yang saya ijazahkan secara khusus ada yang sesuai dengan masalah
anda...amiin
Wasalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar