Tiga nama ini sering kita dengar dan
kebanyakan orang menganggapnya sama atau setidaknya menyamakannya. Padahal pada
dasarnya ketiga jenis makluk ini berbeda.
Yang pertama adalah Jin
Ini adalah jenis yang umum atau nama yang sebenarnya.
Seperti halnya manusia yang bertaqwa kepada Allah disebut Mukmin, Jin
yang baik dan bertaqwa kepada Allah juga disebut jin mukmin atau disebut juga
Jin Islam.
Namun sebaliknya Jin yang membangkang, yang
tidak menuruti perintah Allah disebut Syaitan, dan inilah jenis yang kedua. Dan
perlu diketahui bahwa merekalah yang tugasnya menggoda, menghasut dan
menjerumuskan manusia agar mengikuti mereka dalam berbuat kemaksiatan dan
pembangkangan kepada ALLAH SWT.
Makanya ada doa misalnya saat akan memulai
mengaji “Audzubillahiminasyaitan nirajim”
Artinya : Aku berlindung kepada Allah dari
godaan Syaitan yang terkutuk.
Disini disebutkan Syaitan, bukan jin dan bukan
Iblis. Karena memang syaitan yang menggoda manusia, bukan jin dan bukan Iblis.
Nah, tapi siapa yang memberi tugas kepada
Syaitan? Jawabannya adalah Iblis, Rajanya syaitan.
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada
para malaikat:"Sujudlah kamu kepada
Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin,
maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan
turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah
musuhmu Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang
zalim. (QS. 18:50)
Siapa sebenarnya Iblis itu. Jika syaitan
jumlahnya sangat-sangat banyak, namun sebaliknya Iblis hanya ada satu. Iya
iblis hanya satu yaitu ia yang dulu tidak mau menuruti perintah Allah untuk
bersujud memberi penghormatan kepada Nabi Adam AS.
Prinsip-prinsip Islam Mengenai Jin dan Setan
1. Al-Quran dan As-Sunnah adalah sumber kita
dalam mengenal masalah ghaib. Setiap informasi tentang yang ghaib selain dari
keduanya harus kita tolak, kecuali yang selaras dengan ajaran Al-Quran dan
As-Sunnah.
Allah Swt berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 49:1)
2. Allah menciptakan jin dan manusia untuk
satu tujuan yakni mengabdi kepada Allah Swt.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51:56)
3. Jin diciptakan dari percikan api neraka
sebelum manusia diciptakan.
Dia menciptakan jin dari nyala api.� (QS. 55:15)
4. Iblis adalah keturunan jin yang membangkang
dari perintah Allah, Dia bukan golongan malaikat.
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada
para malaikat:"Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka
kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah
Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin
selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu Amat buruklah iblis itu
sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim. (QS. 18:50)
5. Syetan adalah sebutan bagi pembangkang dari
golongan jin dan manusia, sebagai musuh dari setiap orang beriman.
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap
nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis)
jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain
perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu
menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkan mereka dan
apa yang mereka ada-adakan. (QS. 6:112)
6. Jin adalah ummat seperti manusia, ada yang
baik dan ada yang jahat, ada yang mukmin dan ada yang kafir, agama mereka
berbeda-beda, tetapi mereka harus tetap mengikuti syariat.
Dan sesungguhnya di antara kami ada
orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian
halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS. 72:11)
7. Jin bisa melihat manusia, sedangkan manusia
tidak bisa melihat jin.
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu
dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu
dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan
kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat
kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami
telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang
tidak beriman. (QS. 7:27)
8. Jin tidak dapat menampakkan diri kepada
manusia, tetapi jika yang muncul sejenis sesuatu yang menakutkan seperti kuntilanak, genderuwo, dsb maka itu adalah setan yang
ingin menakut-nakuti manusia tapi bukan asli jin.
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun
tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka
sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di
belakangnya. (QS. 72:27)
9. Setiap manusia diikuti oleh dua qarin dari
jin dan dari malaikat. Qarin dari malaikat selalu membisikkan kebaikan,
sebaliknya qarin dari jin selalu membisikkan kejelakan dan kejahatan. Sedangkan
qarin dari jin yang mendampingi Rasulullah Saw telah masuk Islam.
Tidaklah salah seorang dari kalian, kecuali
telah didampingi oleh qarinnya dari golongan jin dan malaikat. Para sahabat
bertanya, Dan engkau juga ya Rasulullah/� Rasulullah menjawab, Demikian juga dengan
saya. Tetapi Allah telah membantu saya atasnya. Maka dia masuk Islam. Dan ia
tidak memerintahkan saya kecuali dalam kebaikan� (HR. Muslim)
10. Memohon perlindungan
kepada jin adalah haram, seperti minta perlindungan terhadap dirinya,
kesehatannya, keselamatannya, hartanya, rumahnya, kantornya, kebunnya,
kenadaraannya, jabatannya, usahanya, agamanya, dsb.
Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki
di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS. 72:6)
11. Jin bisa merasuk ke dalam jasad manusia
dan mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah. Sebagaimana Sabda
Rasulullah Saw:
Sesungguhnya syaitan itu mengalir dari tubuh
manusia melalui jalan darah. (HR. Bukhari dan Muslim)
12. Syetan atau jin pembangkang tidak akan
mampu menguasai orang yang beriman dan selalu
bertawal kepada Allah.
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasannya
atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (QS. 16:99)
13. Orang yang beriman dan tidak mencampuri
keimanan mereka dengan syirik, mereka mendapat jaminan keamanan dan jaminan
petunjuk dari Allah.
Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah
orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk. (QS. 6:82)
14. Gangguan jin terhadap manusia dengan
merasuk ke dalam jasadnya adalah tindakan zhalim. Penyembuhnya
adalah dengan cara membersihkan keimanannya, meluruskan ibadahnya dengan
memperbanyak dzikir.
15. Terapi secara syar'i adalah bagian dari
jihad fi sabilillah melawan syaitan maka kita haruslah tetap istiqamah di atas
jalan yang haq.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan
itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang
menyala-nyala. (QS. 35:6)
Orang-orang yang beriman berperang di jalan
Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu
perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu
adalah lemah. (QS. 4:76)
Nama nama syaitan dan tugasnya:
Jenis setan yang menjerumuskan manusia ke
dalam jurang kesesatan itu banyak sekali. Bahkan ada ulama yang berpendapat
bahwa dalam menyesatkan manusia setan itu mempunyai spesifikasi keahlian
tersendiri sesuai dengan bidangnya. Yang ahli menggoda orang shalat tugasnya
hanya menggoda orang shalat, yang ahli mengkufurkan orang yang beriman tugasnya
hanya mengkufurkan dengan berbagai tipu daya dan propaganda yang menyesatkan,
begitu seterusnya.
Berikut beberapa nama syaitan dan tugas
tugasnya:
1-Qarin – mendampingi manusia sejak lahir, merayu dan menipu supaya menyimpang dari jalan yang diridhai Allah.
2-al Wilhan –menggoda dan mengganggu manusia
saat berwudhu
3-al Hinzab – mengganggu manusia sedang solat
4-Thibr- bertugas khusus untuk membinasakan
manusia.
5-Awar- menggoda manusia untuk melakukan zina.
6-Mabsut – membisikkan manusia supaya
berdusta.
7-Dasim – Bertugas semata-mata menjadikan
supaya manusia bersengketa dengan keluarga.
8-Zalanbur- Bertugas dipasar-pasar membisikkan
manusia supaya melakukan penipuan saat jual beli.
10 Pintu Masuk Syaitan
Hati adalah ibarat sebuah benteng. Setan
sebagai musuh kita selalu ingin memasuki benteng tersebut. Setan senantiasa
ingin memiliki dan menguasai benteng itu. Tidak mungkin benteng tersebut bisa
terjaga selain adanya penjagaan yang ketat pada pintu-pintunya. Pintu-pintu
tersebut tidak bisa terjaga kecuali jika seseorang mengetahui pintu-pintu tadi.
Setan tidak bisa terusir dari pintu tersebut kecuali jika seseorang mengetahui
cara setan memasukinya. Cara setan untuk masuk dan apa saja pintu-pintu tadi
adalah sifat seorang hamba dan jumlahnya amatlah banyak. Pada saat ini sayai
akan menunjukkan 10 pintu terbesar yang setan biasa memasukinya:
Pintu pertama:
Ini adalah pintu
terbesar yang akan dimasuki setan yaitu hasad (dengki) dan tamak. Jika
seseorang begitu tamak pada sesuatu, ketamakan tersebut akan membutakan,
membuat tuli dan menggelapkan cahaya kebenaran, sehingga orang seperti ini
tidak lagi mengenal jalan masuknya setan. Begitu pula jika seseorang memiliki
sifat hasad, setan akan menghias-hiasi sesuatu seolah-olah menjadi baik
sehingga disukai oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu yang mungkar.
Pintu kedua:
Ini juga adalah pintu terbesar yaitu marah.
Ketahuilah, marah dapat merusak akal. Jika akal lemah, pada saat ini tentara
setan akan melakukan serangan dan mereka akan menertawakan manusia. Jika
kondisi kita seperti ini, minta perlindunganlah pada Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Jika seseorang marah, lalu dia mengatakan:
a’udzu billah (aku berlindung pada Allah), maka akan redamlah marahnya.” (As
Silsilah Ash Shohihah no. 1376. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
shohih)
Pintu ketiga:
Yaitu sangat suka menghias-hiasi tempat
tinggal, pakaian dan segala perabot yang ada. Orang seperti ini sungguh akan
sangat merugi karena umurnya hanya dihabiskan untuk tujuan ini.
Pintu keempat:
Yaitu kekenyangan karena telah menyantap
banyak makanan. Keadaan seperti ini akan menguatkan syahwat dan melemahkan
untuk melakukan ketaatan pada Allah. Kerugian lainnya akan dia dapatkan di
akhirat sebagaimana dalam hadits:
“Sesungguhnya orang yang lebih sering kenyang di dunia, dialah yang akan
sering lapar di hari kiamat nanti.” (HR. Tirmidzi. Dalam As Silsilah Ash
Shohihah, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)
Pintu kelima:
Yaitu tamak pada orang lain. Jika seseorang
memiliki sifat seperti ini, maka dia akan berlebih-lebihan memuji orang
tersebut padahal orang itu tidak memiliki sifat seperti yang ada pada
pujiannya. Akhirnya, dia akan mencari muka di hadapannya, tidak mau
memerintahkan orang yang disanjung tadi pada kebajikan dan tidak mau
melarangnya dari kemungkaran.
Pintu keenam:
Yaitu sifat selalu tergesa-gesa dan tidak mau
bersabar untuk perlahan-lahan. Padahal terdapat sebuah hadits dari Anas, di
mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sifat
perlahan-lahan (sabar) berasal dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa
itu berasal dari setan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam
musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash
Shoghir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Pintu ketujuh:
Yaitu cinta harta. Sifat seperti ini akan membuat
berusaha mencari harta bagaimana pun caranya. Sifat ini akan membuat seseorang
menjadi bakhil (kikir), takut miskin dan tidak mau melakukan kewajiban yang
berkaitan dengan harta.
Pintu kedelapan:
Yaitu mengajak orang awam supaya ta’ashub
(fanatik) pada madzhab atau golongan tertentu, tidak mau beramal selain dari
yang diajarkan dalam madzhab atau golongannya.
Pintu kesembilan:
Yaitu mengajak orang awam untuk memikirkan
hakekat (kaifiyah) dzat dan sifat Allah yang
sulit digapai oleh akal mereka sehingga membuat mereka menjadi ragu dalam
masalah paling urgen dalam agama ini yaitu masalah aqidah.
Pintu kesepuluh:
Yaitu selalu berburuk sangka terhadap muslim
lainnya. Jika seseorang selalu berburuk sangka (bersu’uzhon) pada muslim
lainnya, pasti dia akan selalu merendahkannya dan selalu merasa lebih baik
darinya. Seharusnya seorang mukmin selalu mencari udzur dari saudaranya.
Berbeda dengan orang munafik yang selalu mencari-cari ‘aib orang lain.
Tutuplah Pintu Masuk Syaitan
Tutuplah pintu-pintu tersebut. Yakni dengan
membersihkan diri dari sifat-sifat tercela.Meski akar sifat buruk itu telah
tercabut dari hati seorang hamba, tetap masih tersisa kemampuan setan dalam
menjebak manusia. Yaitu dengan memberikan bisikan-bisikan buruknya, walaupun
tidak bisa menetap di dalam hati. Untuk mengusir bisikan-bisikan jahat ini,
tidak lain ialah dengan dzikir kepada Allah dan membangun hati dengan takwa.
Perumpamaan setan, ialah ibarat seekor anjing
lapar yang mendekatimu.Jika engkau tidak membawa daging dan roti, maka engkau
bisa mengusirnya dengan gertakan.Namun jika engkau membawa daging dan roti,
sedangkan anjing itu lapar, maka engkau tidak bisa mengusirnya hanya dengan
ucapan.
Demikian juga hati yang kosong dari makanan
setan, maka ia akan segera pergi dengan dzikrullah.
Adapun hati yang dikuasai oleh hawa nafsu,
maka hawa nafsu itu akan mengangkat dzikir ke permukaan hati, sehingga setan
akan menetap di lubuk hatinya.
Jika engkau ingin mengetahui bukti dalam hal
ini, maka perhatikan di dalam shalatmu. Bagaimana ketika engkau mengerjakan
shalat, dengan lembutnya setan membisikkan dalam hatimu masalah-masalah
duniawi, tentang pekerjaan, keuntungan perdagangan, dan semacamnya.
Hendaklah kita ketahui bahwa keburukan yang
terjadi pada hati, jika hanya berupa lintasan fikiran, pembicaraan dan
angan-angan, maka hal ini dimaafkan. Jika seseorang meninggalkannya karena
takut kepada Allah, maka ia mendapatkan pahala karenanya.
Jika ia meninggalkannya karena ada
penghalangnya, maka kita berharap semoga Allah’azza wajall memaafkannya juga.
Namun jika keburukan itu merupakan niat dan tekad, maka tekad melakukan dosa
merupakan dosa!
Bagaimana tidak berdosa, bukankah kesombongan,
riya`, dan ‘ujub merupakan perkara batin?
Dari itu semua, kita mengetahui betapa penting
membekali diri dengan ilmu syar’i. Karena ia merupakan unsur paling utama untuk
menolak setan.Setiap bertambah ilmu yang bermanfaat pada seorang hamba, yang
dengan itu menjadikan dirinya takut dan bertakwa kepada Allah Ta’ala, maka akan
bertambah keselamatan dirinya dari bisikan dan jeratan setan.
Dan hanya Allah-lah tempat memohon
pertolongan.
Sekian dulu dari saya,semoga ini bisa
bermanfaat bagi kita semua.
bagi anda yang merasa mempunyai
beberapa masalah dalam kehidupan anda bisa melihat
Doa
Pelindung,Doa pengasihan,doa penyembuh dan pembuka rejeki yang di berikan dengan
ijazah khusus dapat anda lihat di Doa mustajab
Dengan harapan dari sekian banyak
jenis doa yang saya ijazahkan secara khusus ada yang sesuai dengan masalah
anda...amiin
Wasalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar