Menurut bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata
jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti kekuatan, yang
berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi, kemudian
sang pembawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul.
Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun
Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini
adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka
adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya.
Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa.
Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang
mengetahui jumlahnya.
Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat
tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang
biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul.
Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan
apa-apa yang diperintahkan kepada mereka. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan
dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca
indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti
rupa manusia. Ada pengecualian terhadap kisah Muhammad yang pernah bertemu
dengan Jibril dengan menampakkan wujud aslinya, penampakkan yang ditunjukkan
kepada Nabi Muhammad SAW ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat menerima wahyu
dan Isra dan Mi'raj.
Nama dan tugas para Malaikat
Di antara para malaikat yang wajib setiap
orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman, berdasarkan Al Qur'an dan
hadits. Nama (panggilan) berserta tugas-tugas mereka adalah sebagai berikut:
* Jibril - Pemimpin para malaikat, bertugas
menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.
* Mikail - Membagi rezeki kepada seluruh makhluk.
* Israfil - Meniup sangkakala (terompet) pada
hari kiamat.
* Munkar dan Nakir - Memeriksa amal manusia di
alam barzakh.
* Rakib dan Atid-Pencatat amal
* Izrail - Mencabut nyawa seluruh makhluk.
* Ridwan - Menjaga pintu syurga.
* Malik - Pemimpin Malaikat Zabaniah dan
penjaga neraka.
* Zabaniah - 19 malaikat penyiksa dalam neraka
yang bengis dan kasar.
* Hamalat al 'Arsy - Empat malaikat pembawa
'Arsy Allah, pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan.
* Harut dan Marut - Dua Malaikat yang turun di
negeri Babil.
* Darda'il - Malaikat yang mencari orang yang
berdo'a, bertaubat, minta ampun dan lainnya pada bulan Ramadhan.
Malaikat Hafazhah (Para Penjaga):
* Kiraman Katibin - Para malaikat pencatat yang
mulia, ditugaskan mencatat amal manusia.
* Mu’aqqibat - Para malaikat yang selalu
memelihara/ pelindung manusia dari kematian sampai waktu yang telah
ditetapkan yang datang silih berganti.
* Malaikat Qarin - Malaikat pendamping manusia
dari lahir hingga ajalnya, bertugas membisikkan hal-hal kebenaran dan kebaikan.
* Malaikat Arham - Malaikat yang diperintahkan
untuk meniupkan ruh, menetapkan rizki, ajal, amal dan celaka atau bahagia pada
4 bulan kehamilan.
* Jundallah - Para malaikat perang yang
bertugas membantu nabi dalam peperangan.
* Ad-Dam'u - Malaikat yang selalu menangis jika
melihat kesalahan manusia.
* An-Nuqmah - Malaikat yang selalu berurusan
dengan unsur api dan duduk disinggasana berupa nyala api, ia memiliki wajah
kuning tembaga.
* Ahlul Adli - Malaikat besar yang melebihi
besarnya bumi besera isinya dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala.
* Ar-Ra'd - Malaikat pengatur awan dan hujan.
* Malaikat berbadan api dan salju - Malaikat
yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta dikelilingi
oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir.
* Penjaga matahari - Sembilan Malaikat yang
menghujani matahari dengan salju.
* Malaikat Rahmat - Penyebar keberkahan,
rahmat, permohonan ampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama
dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab.
* Malaikat `Azab - Pembawa roh orang-orang
kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat
Rahmat.
* Pembeda haq dan bathil - Para malaikat yang
ditugaskan untuk membedakan antara yang benar dan salah kepada manusia dan jin.
* Penentram hati - Para malaikat yang mendoakan
seorang mukmin untuk meneguhkan pendirian sang mukmin tersebut.
*Penjaga 7 pintu langit - 7 malaikat yang
menjaga 7 pintu langit. Mereka diciptakan oleh Allah sebelum Dia menciptakan
langit dan bumi.
* Pemberi salam ahli surga - Para malaikat yang
memberikan salam kepada para penghuni surga.
* Pemohon ampunan orang beriman - Para malaikat
yang terdapat disekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi kaum yang
beriman.
*Pemohon ampunan manusia di bumi - Para malaikat
yang bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di
bumi.
* Pengatur urusan dunia - Malaikat yang
mengatur urusan manusia didunia.
* Pendengar bacaan Qur'an manusia - Para
malaikat yang mendengarkan dan menelan bacaan Qur'an ketika manusia salat.
Nama
Malaikat Maut dikatakan Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran
maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat.
Dalam Al Qur'an dia hanya disebut Malak al-Maut atau Malaikat Maut.
Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut
dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an
dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin/ Ar-Ruh Al-Amin dan
lainnya.
Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa
yang disebut namanya secara spesifik di dalam Al Qur'an, yaitu Jibril (QS 2 Al
Baqarah: 97,98 dan QS 66 At Tahrim: 4), Mikail (QS 2 Al Baqarah: 98) dan Malik
(QS Al Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut
dalam Hadits.
Wujud Malaikat
Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam
Al Qur'an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1 yang
berbunyi:
“ Segala
puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu. (Faathir 35:1)
”
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa
Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya
menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy
memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap Israfil.
Sifat Malaikat
Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat
Islam adalah sebagai berikut:
* Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah
berhenti.
* Suci dari sifat-sifat manusia dan jin,
seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan
lainnya.
* Selalu takut dan taat kepada Allah.
* Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan
apa saja yang diperintahkan-Nya.
* Mempunyai sifat malu.
* Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjingdan patung.
* Tidak makan dan minum.
* Mampu mengubah wujudnya.
* Memiliki kekuatan luarbiasa dan kecepatan
cahaya.
Tempat yang tidak disukai Malaikat
Menurut syariat Islam ada beberapa tempat
dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah) tersebut. Tempat atau
rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu di antara lain adalah:
* Tempat yang di dalamnya terdapat anjing,
(kecuali anjing untuk kepentingan penjagaan keamanan, pertanian dan berburu)
* Tempat yang terdapat patung
* Tempat yang di dalamnya ada seseorang muslim
yang mengancungkan dengan senjata terhadap saudaranya sesama muslim;
* Tempat yang memiliki bau tidak sedap atau
menyengat.
Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari hadits
shahih yang dicatatat oleh para Imam, di antaranya adalah Ahmad, Hambali,
Bukhari, Tirmidzy, Muslim dan lainnya.
Tidak sedikit nash hadits yang menyatakan
bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat
anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.
Malaikat Jibril pun enggan untuk masuk ke
rumah Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang ke rumahnya, dikarenakan ada
seekor anak anjing di bawah tempat tidur. Malaikat Rahmat pun tidak akan
mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan
(memelihara) anjing.
Perbedaan Malaikat dengan Jin, Setan / Syetan dan Iblis
Malaikat
terbuat dari cahaya atau nur sedangkan jin berasal dari api atau nar. Malaikat
selalu tunduk dan taat kepada Allah sedangkan jin ada yang muslim dan ada yang
kafir. Yang kafir adalah syetan dan iblis yang akan terus menggona manusia
hingga hari kiamat agar bisa menemani mereka di neraka.
Malaikat tidak memiliki hawa nafsu sebagaimana
yang dipunyai jin. Jin yang jahat akan selalu senantiasa menentang dan
menjalankan apa yang dilarang oleh Tuhan Allah SWT. Malaikat adalah makhluk
yang baik dan tidak akan mencelakakan manusia selama berbuat kebajikan,
sedangkan syetan dan iblik akan selalu mencelakakan manusia hingga hari akhir.
KISAH MALAIKAT PENJAGA
7 PINTU LANGIT
Ibn Mubarak mengatakan bahwa Khalid bin Ma'dan
berkata kepada sahabat Mu'adz bin Jabal RA, "Ceritakanlah satu hadits yang
kau dengar dari Rasulullah SAW, yang kau menghafalnya dan setiap hari kau
mengingatnya lantaran saking keras, halus, dan dalamnya makna hadits tersebut.
Hadits manakah yang menurut pendapatmu paling penting ?"
Mu'adz menjawab, "Baiklah, akan kuceritakan."
Sesaat kemudian, ia pun menangis hingga lama sekali, lalu ia bertutur,
"hmm, sungguh kangennya hati ini kepada Rasulullah SAW, ingin rasanya
segera bersua dengan beliau.."
Ia melanjutkan, "Suatu saat aku menghadap
Rasulullah SAW. Beliau menunggangi seekor unta dan menyuruhku naik
dibelakangnya, maka berangkatlah kami dengan unta tersebut. Kemudian beliau
menengadahkan wajahnya ke langit, dan berdoa, "Puji syukur kehadirat
Allah, Yang Maha Berkehendak kepada makhluq-Nya menurut kehendak-Nya."
Kemudian beliau SAW berkata, "sekarang
aku akan mengisahkan satu cerita kepadamu yang apabila engkau hafalkan, akan
berguna bagimu, tapi kalau engkau sepelekan, engkau tidak akan mempunyai hujjah
kelak di hadapan Allah SWT.
"Hai, Mu'adz! Allah menciptakan tujuh
malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Pada setiap langit ada satu
malaikat yang menjaga pintu, dan tiap-tiap pintu langit itu dijaga oleh
malaikat penjaga pintu sesuai kadar pintu dan keagungannya.
Maka, Malaikat hafazhah (malaikat yang memelihara
dan mencatat amal seseorang) naik ke langit langit pertama, berkata malaikat
penjaga pintu langit itu kepada malaikat hafazhah, "Tamparkanlah amal ini
ke wajah pemiliknya, aku ini penjaga
tukang pengumpat, aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk tukang
mengumpat orang lain. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk mencapai langit
berikutnya."
Keesokan harinya, ada lagi malaikat hafazhah
yang naik ke langit dengan membawa amal shalih seorang lainnya yang cahayanya
berkilauan. Ia juga memujinya lantaran begitu banyaknya amal tersebut. Namun
malaikat di langit kedua mengatakan, "berhentilah, dan tamparkan amal ini
ke wajah pemiliknya, sebab dengan amalnya
itu dia mengharap keduniaan. Allah memerintahkanku untuk menahan amal
seperti ini, jangan sampai lewat hingga hari berikutnya." Maka seluruh
malaikat pun melaknat orang tersebut sampai sore hari.
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah yang naik
ke langit dengan membawa amal hamba Allah yang sangat memuaskan, dipenuhi amal
sedekah, puasa, dan bermacam-macam kebaikan yang oleh malaikat hafazhah
dianggap demikian banyak dan terpuji. Namun saat sampai di langit ketiga
berkata malaikat penjaga pintu langit yang ketiga, "Tamparkanlan amal ini
ke wajah pemiliknya, aku malaikat
penjaga orang yang sombong. Allah memerintahkanku untuk tidak menerima
orang sombong masuk. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk mencapai langit
berikutnya. Salahnya sendiri ia menyombongkan dirinya di tengah-tengah orang
lain.
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah yang naik
ke langit keempat, membawa amal seseorang yang bersinar bagaikan bintang yang
paling besar, suaranya bergemuruh, penuh dengan tasbih, puasa, shalat, naik
haji, dan umrah. Tapi, ketika sampai di langit keempat, malaikat penjaga pintu
langit keempat mengatakan kepada malaikat hafazhah, "berhentilah, jangan
dilanjutkan. Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku ini penjaga orang -orang yang suka ujub (membanggakan diri).
Aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk amal tukang ujub. Jangan sampai
amal itu melewatiku untuk mencapai langit yang berikutnya, sebab ia kalau
beramal selalu ujub.
Kemudian naik lagi malaikat hafazhah ke langit
kelima, membawa amal hamba yang diarak bagaikan pengantin wanita diiring kepada
suaminya, amal yang begitu bagus, seperti amal jihad, ibadah haji, ibadah
umrah. Cahaya amal itu bagaikan matahari. Namun, begitu sampai di langit
kelima, berkata malaikat penjaga pintu langit kelima, "Aku ini penjaga sifat hasud (dengki, iri
hati). Pemilik amal ini, yang amalnya sedemikian bagus, suka hasud kepada
orang lain atas kenikmatan yang Allah berikan kepadanya. Sungguh ia benci
kepada apa yang diridhai Allah SWT. Saya diperintahkan agar tidak membiarkan
amal orang seperti ini untuk melewati pintuku menuju pintu selanjutnya.."
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah naik
dengan membawa amal lain berupa wudhu yang sempurna, shalat yang banyak, puasa,
haji, dan umrah. Tapi saat ia sampai di langit keenam, malaikat penjaga pintu
ini mengatakan, "Aku ini malaikat penjaga rahmat. Amal yang seolah-olah bagus
ini, tamparkanlah ke wajah pemiliknya. Salah
sendiri ia tidak pernah mengasihi orang.
Apabila ada orang lain yang mendapat musibah, ia merasa senang. Aku
diperintahkan agar amal seperti ini tidak melewatiku hingga dapat sampai pada
pintu berikutnya."
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah naik ke
langit ketujuh dengan membawa amal seorang hamba berupa bermacam-macam sedekah,
puasa, shalat, jihad, dan kewara'a. Suaranya pun bergemuruh bagaikan geledek.
Cahayanya bagaikan malaikat. Namun tatkala sampai di langit yang ketujuh,
malaikat penjaga langit ketujuh mengatakan, "Aku ini penjaga sum'ah (ingin terkenal / Riya). Sesungguhnya orang
ini ingin dikenal dalam kumpulan, kumpulan, selalu ingin terlihat lebih unggul
disaat berkumpul, dan ingin mendapatkan pengaruh dari para pemimpin.. Allah
memerintahkanku agar amalnya itu tidak sampai melewatiku. Setiap amal yang
tidak bersih karena Allah, itulah yang disebut Riya. Allah tak akan menerima
amal orang-orang yang riya."
Kemudian ada lagi malaikat hafazhah naik
membawa amal seorang hamba : shalat, zakat, puasa, haji, umrah, akhlak yang
baik, pendiam, tidak banyak bicara, dzikir kepada Allah. Amalnya itu diiringi
para malaikat hingga langit ketujuh, bahkan sampai menerobos memasuki
hijab-hijab dan sampailah kehadirat Allah.
Para malaikat itu berdiri dihadapan Allah.
Semua menyaksikan bahwa amal ini adalah amal yang shalih dan ikhlas karena Allah SWT.
Namun Allah berfirman, " Kalian adalah
hafazhah, pencatat amal-amal hamba-Ku. Sedangkan Akulah yang mengintip hatinya.
Amal ini tidak karena-Ku. yang dimaksud oleh si pemilik amal ini bukanlah Aku. Amal ini tidak diikhlaskan demi Aku. Aku lebih mengetahui dari kalian apa
yang dimaksud olehnya dengan amalan itu. Aku laknat dia, karena menipu orang
lain, dan juga menipu kalian (para malaikat hafazhah). tapi Aku tak'kan tertipu
olehnya.
Aku ini yang paling tahu akan hal-hal yang ghaib. Akulah yang melihat isi hatinya,
dan tidak akan samar kepada-Ku setiap apapun yang samar. tidak akan tersembunyi
bagi-Ku setiap apapun yang tersembunyi. Pengetahuan-Ku atas apa yang telah
terjadi sama dengan pengetahuan-Ku akan apa yang akan terjadi. Pengetahuan-Ku
atas apa yang telah lewat sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yagn akan datang.
Pengetahuan-Ku kepada orang-orang terdahulu sebagaimana pengetahuan-Ku kepada orang-orang
yang kemudian. Aku lebih tahu atas apapun yang tersamar daripada rahasia.
Bagaimana bisa amal hamba-Ku menipu-Ku. Dia bisa menipu makhluk-makhluk yang
tidak tahu, sedangkan Aku ini Yang Mengetahui hal-hal yang ghaib. Laknat-Ku
tetap kepadanya.
Tujuh
malaikat hafazhah yang ada pada saat itu dan 3000
malaikat lain yang mengiringinya menimpali, "Wahai Tuhan kami, dengan
demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami kepadanya." Maka, semua yang
ada di langit pun mengatakan, "Tetapkanlah laknat Allah dan laknat mereka
yang melaknat kepadanya."
Mu'adz pun kemudian menangis terisak-isak dan
berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana bisa aku selamat dari apa yang baru
engkau ceritakan itu.?"
Rasulullah SAW menjawab, " Wahai Mu'adz, ikutilah nabimu dalam hal
keyakinan.!"
Mu'adz berkata lagi, 'Wahai Tuan, engkau
adalah Rasulullah. sedangkan aku ini hanyalah si Mu'adz bin Jabal, bagaimana
aku dapat selamat dan terlepas dari bahaya tersebut?"
Rasulullah SAW bersabda, "seandainya
dalam amalmu ada kelengahan, tahanlah mulutmu, jangan sampai menjelek-jelekkan orang lain, dan juga
saudara-saudaramu sesama ulama. Apabila engkau hendak menjelek-jelekkan orang
lain, ingatlah pada dirimu sendiri. Sebagaimana engkau tahu dirimu pun penuh
dengan aib. Jangan membersihkan dirimu dengan menjelek-jelekkan orang lain.
Jangan mengangkat dirimu sendiri dengan menekan orang lain.
Jangan
Riya dengan amalmu agar diketahui orang lain.
Janganlah termasuk golongan orang yang mementingkan dunia dengan melupakan
akhirat.
Kamu jangan berbisik-bisik dengan seseorang padahal disebelahmu ada
orang lain yang tidak diajak berbisik.
Jangan
takabur kepada orang lain, nanti akan luput bagimu
kebaikan dunia dan akhirat.
Jangan berkata kasar dalam suatu
majelis dengan maksud supaya orang-orang takut akan keburukan akhlaqmu itu.
Jangan
mengungkit-ungkit apabila berbuat kebaikan.
Jangan
merobek-robek (pribadi) orang lain dengan mulutmu,
kelak kamu akan dirobek-robek oleh anjing-anjing neraka jahannam, sebagaimana
firman Allah, "Wannaasyithaati nasythaa." (Di neraka itu ada
anjing-anjing perobek badan-badan manusia, yang mengoyak-ngoyak daging dari
tulangnya.)
Aku (Mu'adz) berkata : "Ya Rasulullah,
siapa yang akan kuat menanggung penderitaan semacam ini ?"
Jawab Rasulullah SAW, Wahai Mu'adz, yang kuceritakan tadi itu akan mudah bagi mereka yang
dimudahkan oleh Allah SWT. Cukup untuk mendapatkan semua itu, engkau menyayangi
orang lain sebagaimana engkau menyayangi dirimu sendiri, dan membenci sesuatu
terjadi kepada orang lain apa-apa yang engkau benci bila sesuatu itu terjadi
kepadamu.
Apabila seperti itu, engkau akan selamat,
terhindah dari penderitaan itu."
Khalid bin Ma'dan (yang meriwayatkan hadits
itu dari Mu'adz RA) mengatakan, "Mu'adz sering membaca hadits ini
sebagaimana seringnya ia membaca Al-Qur'an, mempelajari hadits ini sebagaimana
ia mempelajari Al-Qur'an dalam majelisnya."
Sekian dulu dari saya,semoga ini bisa
bermanfaat bagi kita semua.
bagi anda yang merasa mempunyai
beberapa masalah dalam kehidupan anda bisa melihat
Doa
Penyembuh,Doa pengasihan,doa pelindung dan pembuka rejeki yang di berikan
dengan ijazah khusus dapat anda lihat di Doa mustajab
Dengan harapan dari sekian banyak
jenis doa yang saya ijazahkan secara khusus ada yang sesuai dengan masalah
anda...amiin
Wasalam
2 komentar:
Subhanallah....
Ini sungguh luar biasa..
Subhanallah...
Posting Komentar